Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2012 Tentang Perguruan Tinggi, Dosen Prodi Administrasi Pertahanan Akmil melaksanakan pengabdian masyarakat (PKM) sebagai kegiatan rutin yang dilaksanakan setiap tahun. Pada tahun 2021 ini, PKM dilaksanakan bersama latihan prajabakti Taruna Akmil dan berkolaborasi dengan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Magelang serta Untidar. Tema yang diusung dalam PKM ini adalah “ Melalui Latihan Prajabakti dan PKM kita tingkatkan sinergitas Akmil, Forkopimda, Perguruan Tinggi dan Masyarakat Dalam Membangun Ketahanan Wilayah Di Kabupaten Magelang” .Bagi dosen, kegiatan PKM ini dimaksudkan untuk mengimplementasikan ilmu yang dimiliki para Dosen guna membantu Pemerintah dalam menyelesaikan permasalahan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat khususnya masyarakat desa Bojong. Sementara, bagi Taruna sebagai calon prajurit TNI AD sekaligus tantara rakyat, maka kegiatan PKM dimakasudkan untuk membentuk kepribadian Taruna agar memiliki jiwa kepedulian dan melatih kemampuan kerjasama untuk mrmbantu kesulitan rakyat disekelilingya sehingga akan terbangun soliditas yang kokoh kemanunggalan prajurit TNI AD, pemerintah, perguruan tinggi dan masyarakat.
Bertempat di balai desa Bojong, kegiatan PKM dilaksanakan pada bulan November tahun 2021 dan diikuti oleh seluruh dosen, Taruna, mahasiswa, dengan Kaprodi Administrasi Pertahanan Kolonel Inf Efran Herriyanto;SH sebagai koordinator tim. Program PKM ini menyasar pada 6 (enam) kegiatan yang secara umum didasarkan potensi kearifan lokal dan permasalahan di desa Bojong. Metode yang digunakan berupa pelatihan untuk pemberdayaan masyarakat dan penguatan kapasitas perangkat desa. Pembukaan kegiatan dilakukan oleh Kaprodi Admnistrasi Pertahanan pada pukul 08.00 -09.00. Dalam sambutannya, menyampaikan adanya apresiasi kepada seluruh tim Dosen yang telah merancang kegiatan secara luar biasa yang didasarkan pada permasalahan dan potensi Desa Bojong yang diharapkan bisa membantu penyelesaian permasalahan yang dihadapi. Kondisi tersebut tidak terlepas dari survey dan koordinasi yang baik antara Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa dan Untidar.
Berbagai rangkaian kegiatan selama PKM meliputi kegiatan pertama berupa literasi penguatan komunikasi dan pelayanan publik pada era digital guna mendukung ketahanan wilayah yang diikuti oleh perangkat desa, masyarakat, toga dan tomas desa Bojong.
Koordinator kegiatan Letkol Inf Gatot Waluyo menyampaikan bahwa di era transparansi seiring dengan kemajuan teknologi informasi yang sekarang terjadi telah menyebabkan masyarakat lebih kritis terhadap suatu informasi yang beredar melalui medsos yang seringkali tidak bersinergi dengan pemerintah sehingga dapat menimbulkan kerawanan. Kondisi ini akan menuntut perubahan mindset dari aparatur pemerintah dalam memberikan pelayanan publik berupa informasi yang cepat, akurat serta mudah dimengerti.
Kegiatan kedua berupa pelatihan pembuatan pakan alternatif ulat magot guna mengatasi mahalnya harga pakan yang dihadiri oleh peternak ikan serta masyarakat desa Bojong.
Sebagian besar masyarakat Bojong melakukan budidaya ikan tawar secara turun temurun. Permasalahan yang sering muncul adalah masyarakat sering mengalami kerugian Ketika harga pakan naik. Sampai dengan saat ini masih belum banyak bahkan cenderung belum mengetahui budidaya ulat magot sebagai pakan alternatif pakan ikan. Pada kegiatan ini, Kepala Desa Bojong, bapak Gamal menyampaikan bahwa adanya pelatihan ini, saya mempunyai rencana dan ingin mengatasi permasalahan sampah desa dengan memanfaatkan BUMDES untuk mengelola sampah desa. Disebabkan sampah organik dapat dimanfaatkan oleh masyarakat untuk pakan magot dan sampah non organik berupa plastik dapat dibakar untuk membuat paving. Selain itu, limbah panen magot dapat dimanfaatkan sebagai pupuk organik.
Dalam kesempatan ini, Mayor Caj Saiful Bahri sebagai koordinator kegiatan berharap dengan pelatihan dan pemberdayaan masyarakat ini diharapkan para peternak dapat menjadikan usaha budidaya magot sebagai usaha yang menjanjikan. Apalagi masa panennya relatif cepat, sekitar 15 hari. Sekaligus menjadikan magot sebagai pakan ikan alternatif sehingga dapat menggairahkan geliat budidaya ikan konsumsi karena harganya yang murah dan kandungan protein yang tinggi dapat mempercepat berat bobot ikan dengan cepat. Dengan harga yang murah tersebut dapat menghemat pengeluaran pembelian pakan. Akhir dari kegiatan ini adalah penyerahan bantuan seperangkat alat budidaya magot dari mulai kendang, biopon, bibit magot berupa pupa maupun telur magot yang diserahkan oleh Kaprodi Administrasi Pertahanan kepada ketua GAPOKTAN Desa Bojong.
Kegiatan ketiga berupa pelatihan wirausaha berbasis kearifan lokal melalui pembuatan frozen makanan kekinian yaitu pembuatan makanan berbahan dasar kearifan lokal ikan lele yang diolah menjadi nuget kaki naga, tempura dan bakso. Bekerjasama dengan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Magelang guna pembinaan dan pengembangan program perekonomian melalui kegiatan pemberdayaan masyarakat tahun selanjutnya. Pelatihan ini diberikan kepada perwakilan ibu PKK yang ada di 14 dusun. Di Desa Bojong kemampuan masyarakat dalam budidaya ikan belum diimbangi perilaku masyarakat berwirausaha dengan olahan berbahan baku ikan agar bernilai ekonomis yang tinggi. Mengingat produk pengolahan ikan mempunyai prospek yang baik , maka DR, Dra Endang Sri Kurniatun;M.Si. selaku koordinator kegiatan mengungkapkan harapannya bahwa pelatihan frozen olahan ikan ini, nantinya di Desa Bojong akan tumbuh UMKM olahan ikan dan menjadi sentra makanan olahan ikan. Dalam kegiatan ini masyarakat juga dilatih dan didorong untuk memikirkan perluasan pemasaran ikan dan hasil olahan ikan menggunakan teknologi informasi.
Sebelum menutup kegiatan pelatihan, Kaprodi Administrasi Pertahanan, secara simbolis menyerahkan bantuan peralatan berupa alat chopper penggiling daging dan alat vakum plastik makanan dalam rangka menumbuhkan wirausaha rintisan olahan ikan dan mendukung tumbuhnya lapangan pekerjaan bagi ibu usia produktif yang cukup banyak di Desa Bojong.
Kegiatan keempat berupa pelatihan administrasi keuangan guna meningkatkan daya saing dan keunggulan kompetitif para pelaku UMKM. Terdapat beberapa UMKM yang belum melakukan pembukuan baik secara manual maupun komputerisasi. Pelatihan sebagai dasar administrasi keuangan yang dilakukan adalah secara manual antara lain transaksi penjualan, transaksi pembelian bahan baku, penyusutan modal, laporan rugi laba, utang piutang, upah, hingga database pelanggan. Dalam kesempatan ini, bertindak sebagai koordinator kegiatan ini adalah Letkol Inf Sahli Rio Omar; SE. menyampaikan harapannya bahwa pengetahuan aministrasi keuangan yang mumpuni dapat membantu pelaku UMKM untuk mengukur kinerja dan target sehingga akan mengetahui dengan pasti jumlah keuntungan yang akan diperoleh. Disebabkan banyak pelaku UMKM yang gagal akibat kurangnya pengetahuan administrasi keuanagan. Meskipun ada pelaku UMKM yang bisa menjalankan bisnisnya tanpa administrasi keuangan dengan mengambil keputusan berdasarkan pengalaman dan keyakinan yang dimiliki.
Kegiatan kelima berupa pelatihan batik khas Magelang guna mendukung Kabupaten Magelang sebagai kawasan wisata internasional. Pandemi covid 19 menyebabkan banyak dunia usaha yang tutup sehingga sebagian masyarakat Desa Bojong dirumahkan sehingga tidak mempunyai pekerjaan. Pelatihan diikuti oleh pemuda milenial yang dirumahkan korban covid-19 dari 14 dusun yang ada di desa Bojong. Pada pelatihan ini diajarkan cara membatik kain dengan metode teknik sibori. Pembuatan batik dengan teknik sibori ini sangat mudah dan memerlukan waktu yang singkat. Metode batik sibori juga bisa diaplikasikan tidak hanya pada kain tetapi juga untuk aksesori lain seperti tas, dompet, dan lain sebagainya. Seluruh peserta sangat serius menyimak seluruh materi yang diberikan.
Desa Bojong sebagai kawasan yang dekat dengan kawasan wisata Candi Borobudur, sehingga dalam kesempatan ini, Paulina Siregar,S.Sos;M.Si selaku koordinator berharap agar pelatihan ini dapat menumbuhkan jiwa wirausaha batik dan menciptakan pekerjaan baru bagi masyarakat yang dirumahkan diharapkan nantinya juga dapat mengajarkan ketrampilan yang dimiliki kepada masyarakat lainnya yang belum melaksanakan pelatihan. Sekaligus pelatihan ini menjadi ajang pelestarian batik khas Magelang. Akhir dari kegiatan ini adalah penyerahan alat membatik bagi masyarakat.
Kegiatan keenam berupa penguatan kapasitas perangkat Desa dalam penyelenggaraan administrasi pemerintahanan. Salah satu pilar yang sangat penting untuk keberhasilan pemerintahan desa. Oleh karena itu, penguatan kapasitas perangkat desa bidang administrasi menjadi hal yang sangat penting untuk mewujudkan pelayanan publik yang efisien dan efektif. Seperti halnya kondisi desa pada umumnya, permasalahan administrasi yang sering muncul adalah penyelenggaraan tata kelolan administrasi kearsipan yang kurang optimal. Peda kegiatan PKM ini, menurut Titiek Herawati;S,Sos;M,Si selaku koordinator kegiatan ini menyampaikan bahwa tujuannya agar sistem administrasi dapat tertib, rapi dan benar sehingga akan memudahkan mencari data informasi untuk kepentingan pengambilan keputusan maupun untuk memepercepat pelayanan publik
Seluruh rangkaian kegiatan pengabdian kepada masyarakat ditutup oleh Kaprodi Prodi Admnistrasi Pertahanan. Acara dihadiri oleh seluruh perangkat desa, sekwilcam, danramil, kapolsek, babinkamtibmas, toga dan tomas. Menurut Kepala Desa Bojong dalam sambutannya pada saat penutupan menyampaikan adanya rasa terima kasih dan dimasa yang akan datang masih perlu PKM sampai desa Bojong tidak saja menjadi sentra ikan air tawar tetapi juga menjadi sentra tidak saja olahan ikan dan sentra batik yang mandiri sehingga nantinya akan lebih dikenal di seluruh Indonesia. Dalam acara tersebut Kaprodi Administrasi Pertahanan juga menyampaikan harapannya bahwa berbagai pelatihan untuk memperdayakan masyarakat dan bantuan alat yang sudah diberikan dapat dimanfaatkan untuk ditindaklajuti dengan tumbuhnya UMKM sehingga ekonomi masyarakat akan meningkat, Termasuk harapan pada seluruh perangkat desa untuk mempedomani pelatihan tertib administrasi sehingga akan meningkatkan kualitas pelayanan yang diberikan pada masyarakat Desa Bojong. Penutupan diakhiri dengan sesi ramah tamah dengan membuka kesempatan kepada masyarakat untuk menyampaikan harapan, kesan dan pesan kepada Akmil maupun Pemerintah Daerah, Pemerintah Desa dan pemberian cinderamata yang diserahkan Kepada Kepala Desa Bojong dan mahasiswa Untidar